Pembunuhan ini bermula saat korban mengabarkan kehamilannya kepada pelaku melalui pesan gambar tes kehamilan. Korban yang kerap menuntut tanggung jawab membuat pelaku kesal hingga kehilangan kendali.
Pelaku kemudian mendatangi korban di rumah kontrakannya dengan dalih ingin mengambil kandang burung dan kampak. Saat korban menuruni tangga, pelaku memukul kepala korban sebanyak tiga kali dengan kampak hingga korban tewas seketika.
Setelah melakukan aksinya, pelaku membuang kampak dan telepon genggam korban ke sungai untuk menghilangkan barang bukti.
"Adapun kronologis yang bisa kami sampaikan, tersangka mengenal korban yang berinisial ST selama sekitar sembilan bulan. Hubungan asmara mereka menghasilkan kehamilan, yang menjadi pemicu konflik. Polisi mencurigai pelaku setelah mendalami siapa orang terakhir yang bertemu korban," ujar AKBP Yusriandi Yusrin, Kapolres Lampung Selatan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta