LAMPUNG, iNewsLamsel.id - Aliansi BEM Nusantara Lampung Meminta KPK untuk tegas menindaklanjuti dugaan Korupsi anggaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Fenomena korupsi di sektor Pendidikan dan Kebudayaan begitu meresahkan seperti tidak ada hentinya atau mati satu tumbuh seribu, mungkin ibarat peribahasa yang bisa menjelaskan pemaknaan fenomena korupsi tersebut.
Dugaan korupsi yang di sinyalir mengarah ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung kembali mencuat setelah ada Laporan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Perwakilan Provinsi Lampung mengungkap penyimpangan yang terjadi berkaitan dengan integritas dan kinerja pejabat terkait.
Dari Laporan BPK Provinsi Lampung ada beberapa anggaran yang diduga dikorupsi diantaranya pada UPTD Museum ketransmigrasian : Pengeluaran sebesar Rp.64.155.310,00 tanpa ada dokumen pendukung. Kemudian UPTD Museum Lampung pengeluaran sebesar Rp. 64.155.310,00 yang juga tanpa dokumen pendukung, lalu Realisasi Belanja DAK Non Fisik : UPTD Taman Budaya belanja sebesar Rp. 133.715.716,00 tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dan Pembayaran Fasilitas Penginapan sebesar Rp. 125.964.000,00 dianggap tidak wajar. Serta Pemalsuan dokumen dan penyedia dalam Penyediaan oleh UPTD Museum menggunakan penyedia yang tidak terdaftar, dengan memanipulasi nota dan stempel. Dengan Total Kerugian Negara ditaksir sebesar Rp. 807.871.826,00.
Temuan dugaan kasus korupsi tersebut disoroti oleh Aliansi BEM Nusantara Provinsi Lampung, mereka meminta sikap tegas KPK untuk segera menindaklanjuti dengan adanya indikasi dugaan kasus korupsi yang mengarah ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung dengan segera memanggil Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung yang diduga telah menikmati hasil Korupsi yang terjadi dalam setiap penyimpangan pengeluaran yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung.
"Kami Aliansi BEM Nusantara Lampung akan terus mengawal agar KPK bisa segera turun ke Provinsi Lampung dan memberantas segala bentuk dugaan Korupsi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, "ujar Fathir Alinsani selaku Koordinator Aliansi BEM Nusantara dalam rilisnya", Selasa(6/8/2024) di Bandar Lampung.
Editor : Heri Fulistiawan