LAMPUNG SELATAN, iNews.id -- Pihak kepolisian menepis dugaan eksodus besar-besaran warga Khilafatul Muslimin di Dusun Karang Anom, yang dulu disebut-sebut sebagai Kampung Khilafah.
Mereka dikabarkan memilih tidak mengikuti ikrar kesetiaan terhadap Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Rabu (29/6/2022) kemarin.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Edwin meluruskan, mereka yang meninggalkan Dusun Karang Anom, Desa Karangsari, Kecamatan Jati Agung merupakan pendatang dan kembali ke daerah asalnya masing-masing.
"Berkaitan dengan informasi ada beberapa warga yang sudah tidak ada di tempat, sebenarnya sudah kembali ke wilayah aslinya. Itu memang ada (tidak mengikuti ikrar, red). Yang pergi itu, adalah orang-orang yang pada prinsipnya bukan warga sana, mereka itu pendatang. Mereka bukan warga Lampung Selatan, diantaranya orang dari Jawa yang dari Aceh ada," jelasnya.
Mereka yang memilih kembali ke daerah asal tetap harus diwaspadai. Karena lanjut Kapolres, ada dari mereka yang masih memilih setia terhadap ideologi khilafah.
"Yang pertama, mereka kembali ke kampungnya dan tetap berpikir mereka masih khilafah. Yang kedua, mereka berpikir sudah kembali ke NKRI," ucap Edwin merinci.
Agar tak kecolongan, Edwin merencanakan untuk mengirim data ke pihak terkait ihwal siapa-siapa saja yang disinyalir masih terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin.
"Kita sudah sampaikan data mereka, sebagian sudah sama kita. Kemudian, kita akan teruskan ke wilayah tersebut bahwa ada orang-orang tersebut untuk dilakukan pengawasan dan pembinaan," tegasnya.
Disoal strategi berkelanjutan bagi warga eks Khilafatul Muslimin paska ikrar kembali ke ideologi Pancasila dan NKRI. Edwin dengan lugas menjawab, sudah tersusun jadwalnya.
"Langkah-langkah yang akan kita lakukan, sesuai jadwal yang kita atur. Pertama, kegiatan Jum'at berkah kemudian kegiatan gotong royong dan pasar murah. Terus, kita juga melakukan pendidikan yaitu wawasan kebangsaan. Itu rencana kedepan dan saat ini sedang berjalan. Tergetnya sampai mereka benar-benar mengerti dan paham," imbuhnya.
Ditanya lebih lanjut mengenai langkah konkrit yang akan dilakukan bersama unsur lainnya, Edwin menerangkan akan ada kegiatan seremonial melibatkan Pemda, TNI dan Polri.
"Supaya nyata, kita juga sudah rencanakan di tanggal 17 Agustus 2022 untuk upacaranya kita laksanakan di Karang Anom ya. Itu dari unsur Forkopimda, TNI dan Polri itu akan melaksanakan disana. Dengan harapan, semuanya nanti untuk pelaksanaan upacara itu warga dari organisasi KM itu bisa turut serta disitu. Sekaligus, kita bisa berikrar kembali," tandasnya.
Editor : Heri Fulistiawan
Artikel Terkait