2 Napi Teroris Lapas Kalianda Diberi Wawasan Kebangsaan dari Dandim 0421 Lampung Selatan

LAMPUNG SELATAN, iNewsLamsel.id - Dandim 0421/LS, Letkol Inf. Fajar Akhirudin memberikan Pemaparan tentang Wawasan Kebangsaan kepada Petugas Lapas dan Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kalianda di Aula Lapas setempat, Selasa (8/11/2022).

Secara khusus, Dua Warga Binaan Lapas dengan kasus Terorisme di Lapas Kalianda turut mendapat pengetahuan Wawasan Kebangsaan dari Letkol Inf. Fajar Akhirudin.

Baca Juga

Kalapas Kalianda Bagikan Takjil kepada Masyarakat

Dandim 0421 LS menyampaikan, bahwa potensi negara Indonesia sangat besar dibandingkan negara lain, dan hal itu wajib kita syukuri dan banggakan.

"Negara kita Indonesia sangat kaya raya, karena kita memiliki kesuburan alam, penduduk besar dan ekonomi yang maju, serta ketahanan pangan yang mumpuni. Negara kita sangat luar biasa dan patut kita banggakan," papar Dandim.

"Maka, mantapkan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai ideologi dan dasar negara sebagai falsafah hidup kita bangsa Indonesia," tegasnya sambil menutup kegiatan.

Baca Juga

Petugas Lapas Kelas IIA Kalianda Razia Seluruh Area Blok C

Di akhir kegiatan, Dandim memberi tantangan kepada Dua Napiter dan Dua WBP lainnya untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan mengucapkan isi dari Pancasila.

Sementara itu, Kalapas Kalianda, Tetra Destorie mengapresiasi pemaparan yang dilakukan oleh Dandim 0421 L/S kepada petugas Lapas Kalianda, dan Warga Binaan Lapas Kalianda.

"Terima kasih Pak Dandim Lampung Selatan, saya apresiasi atas pemaparannya kepada petugas Lapas dan Warga Binaan, terkhusus 2 Narapidana kasus terorisme kami di Lapas Kalianda, mudah-mudahan Pak Dandim di lain kesempatan nanti, bisa terus memotivasi petugas dan Warga Binaan Lapas dengan pemberian pemaparan dan wawasan kebangsaan seperti hari ini," katanya.

Baca Juga

IJTI Pengda Lampung Berikan Pelatihan Video kepada Tim Humas Lapas Kalianda

Kegiatan yang digelar di Aula Lapas dilakukan dengan memperhatikan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 yang ketat, sehingga resiko penularan bisa diperkecil.

Editor : Heri Fulistiawan