LAMPUNG SELATAN, iNews.id -- Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung akan mengembangkan Taman Sains Pertanian (TSP).
Rencananya, TSP akan didirikan diatas lahan seluas 60 hektare yang berlokasi di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Konsepnya, yakni wahana penelitian, pengkajian, pengembangan dan penerapan inovasi di bidang pertanian juga tempat untuk peningkatan kapasitas pelaku pembangunan pertanian termasuk didalamnya penyuluh dan petani.
Kepala BPTP Provinsi Lampung, Dr Drs Jekvy Hendra, M.Si menjelaskan akan seperti apa konsep TSP nantinya.
“Disamping sumber inovasi sangat banyak disini. Kemudian lahirlah beberapa pemikiran untuk menjadikan daerah disini dengan konsep agro edu wisata, kami sudah buat konsepnya dari awal itu adalah TSP. Konsep TSP dengan edukasi adalah hasil-hasil yang dimiliki oleh BPTP yang bisa dijembatani oleh masyarakat,” cetusnya, Kamis (7/7/2022).
Lebih lanjut, diatas lahan seluas 60 hektare tidak semua bisa dijadikan sebagai lokasi pembinaan dan bimbingan pengembangan agrowisata.
Kurang lebih 35 hektare lahan difokuskan untuk melakukan penelitian dan pengkajian. Kemudian lahan seluas 20 hektare lagi akan digunakan sebagai wilayah pembinaan kepada para pelaku pembangunan pertanian.
“Karena, kami adalah riset dan penelitian. Kami juga tidak serta merta melakukan hal seperti itu, banyak orang yang membuka kebun yang dijadikan wisata, 6 bulan setelah peresmian selesai, karena ada hama dan penyakit yang muncul,” timpalnya.
Harapan kedepan, konsep TSP akan mempermudah para pelaku pembangunan pertanian mengetahui dan memahami konsep bertani dengan baik dan cerdas.
“Sangat sayang bila kita tidak memanfaatkan beberapa potensi yang dimiliki oleh Lampung Selatan. Peta kesesuaian lahan itu ada, kita harus cari kesesuaian varietas yang cocok untuk daerah tersebut,” kata Jekvi lagi.
“Sekarang kalau kekurangan pupuk, apa alternatifnya, maka langkah pematian pupuk adalah spesifik lokasi. Kami punya alat yang bisa mengidentifikasi, kan sayang itu kalau tidak dimanfaatkan,” tandasnya.
BPTP Lampung sendiri, sudah memiliki berbagai produk pertanian diantaranya cabe jawa, vanili, duren, padi, jagung, kedelai, pepaya. Belum lagi produk olahan minuman yakni lada dan kopi.
BPTP Lampung akan mengkaji dan meneliti permasalahan yang terjadi di lapangan terkait keberlangsungan produk pertanian diatas.
“Kita mengkaji, misal ada masalah di lapangan, jadi fokus kami adalah bagaimana mengatasi permasalahan tersebut. spesifik untuk Lampung Selatan yang dibutuhkan teknologinya apa, beda daerah akan beda lagi. Jadi pola kerja kami seperti itu pak, kami tidak bisa menghasilkan produk yang sifatnya terus-menerus,” pungkas Jekvi.
Editor : Heri Fulistiawan