LAMPUNG SELATAN, iNews.id -- Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Lampung promosikan bibit beras Inpari Nutri Zinc untuk memenuhi gizi ibu hamil dan bayi dalam upaya mencegah stunting sejak dini.
Kepala BPTP Provinsi Lampung, Jekvy Hendra mengutarakan keinginannya, supaya Dinas Tanaman Pangan, Holtikutra dan Perkebunan serta Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), dapat menjalin kerjasama kedepannya.
Apalagi, BPTP Provinsi Lampung memiliki program bantuan bibit beras Inpari Nutri Zinc yang akan diberikan kepada seluruh Desa di Kabupaten Lampung Selatan.
“Alhamdulillah sekarang ada beras dengan nutri zink nya tinggi sekali, ini bisa mengatasi permasalahan stunting. Kami BPTP berkewajiban untuk menyediakan kebutuhan benih beras nutri zink, kandungan beras yang dihasilkan untuk ibu hamil, masa bayi dan selanjutnya. Saya harap ada kerjasama antara Dinas kesehatan dan Dinas PMD untuk program ini,” jelasnya.
Harapannya, benih padi varietas Inpari IR Nutri Zinc ini bisa berkembang di Kabupaten Lampung Selatan.
Terkait hal itu, BPTP Provinsi Lampung siap untuk membantu dalam prosesnya nanti.
“Kami menyediakan benih benih beras nutri zink untuk memback-up semua daerah terutama wilayah stunting yang dimiliki oleh masing masing kabupaten, khususnya Lampung Selatan. Setelah hasil panen, kami mengharapkan adanya koordinasi dengan Posyandu. Kami dari BPTP siap membantu,” pungkasnya.
Senada, Bupati Lampung Selatan H Nanang Ermanto menyambut baik rencana program yang dikemukakan oleh Kepala BPTP Provinsi Lampung saat beraudiensi, Senin (4/7/2022).
Nanang Ermanto sendiri antusias dengan benih padi varietas Inpari IR Nutri Zinc, disamping menjamin ketersediaan pangan daerah juga membantu dalam pencegahan stunting.
“Beras stunting, ini bisa menjadi sumber PAD kita bisa menyuplai saudara saudara kita, kalau memang beras kita surplus," cetusnya.
Bahkan, rencana lebih agresif juga dilontarkan Nanang Ermanto supaya program tersebut berjalan. Diantaranya, merubah lahan ladang menjadi area persawahan.
"Kita juga ada petani milenial, lahan kita ada. Karena kebetulan sawah kita sudah mulai berkurang, kalau ladang kita bisa ubah jadi sawah ini bagus,” tutup Nanang.
Editor : Heri Fulistiawan