Camat Kalianda Pirma Romayansyah Minta Pemerintah Desa 'Belajar Lagi'

Yogi Novan Abitama
Camat Kalianda Pirma Romayansyah (foto: Yogi/iNews.id)

Lampung Selatan, iNewsLamsel.id - Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) disemua Desa se Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan terus bergulir. Camat Kalianda Pirma Romayansyah ingatkan Aparatur Desa harus belajar.

Hal itu, disampaikan langsung oleh Camat Kalianda Pirma Romayansyah  dalam sambutan sebelum membuka pelaksanaan Musrenbangdes Tajimalela. Selasa, (21/11/2023).

"Di Era Digitalisasi hari ini pemerintahan desa harus selalu berinovasi, mau tidak mau, siap tidak siap aparatur desa harus betul-betul belajar dan harus betul-betul aktif bagaimana dalam hal mengikuti perkembangan zaman untuk mempermudah pekerjaan," katanya.

Karna, Pirma beralasan bahwa di era ini apa-apa semua serba melalui aplikasi. "Aplikasi itu yang mengatur bagaimana dalam hal pelaporan, dalam hal pertanggung jawaban dan dalam hal dokumen," ungkapnya.

Sebelumnya, diacara Musrenbangdes Tajimalela, Pirma menyampaikan secara umum tentang program prioritas apa saja yang sudah diatur oleh Presiden Jokowidodo melalui penggunaan Dana Desa (DD) tahun 2024 mendatang.

Pertama BLT kemiskinan ekstrem maksimal 25%, Kedua ketahanan pangan minimal 20% yang mencakup bidang infrastruktur, hewan-hewanan dan tumbuh-tumbuhan.

Ketiga adalah penurunan dan pencegahan angka stunting di desa, dan Keempat mengaktifkan dan menghidupkan kembali BUMDES guna untuk mendapatkan PAD sebagai penunjang seluruh kegiatan di desa.

Kepala Desa Tajimalela Qomaruddin Akbar mengatakan bahwa untuk tahun 2024 mendatang selain mendukung semua program yang ada, pihaknya juga berencana untuk memprioritaskan pengadaan Mobil Siaga khusus untuk masyarakat.

"Tidak ada program prioritas 2024, karena sudah diatur dan ada posnya masing-masing. Akan tetapi Pemdes Tajimalela berencana untuk mengadakan Mobil Siaga untuk ditaro di Dusun 5, 6 dan 7," Kata Qomar.

Sebab, kata Qomar, pengadaan ambulan mobil siaga yang dilengkapi dengan fasilitas didalamnya akan digunakan untuk kepentingan warga yang membutuhkan operasional seperti membawa orang sakit ke RS Bob Bazar atau Ibu melahirkan.

"Saya prihatin, karena didusun 5, 6 dan 7 untuk fasilitas kesehatan sangat jauh jarak tempuhnya, jika menggunakan kendaraan roda dua khawatir jika warga hendak dirujuk ke Rumah Sakit bukan untuk berobat agar sembuh melainkan penyakitnya bertambah, parah karena tidak nyaman dijalan," tukasnya.


Editor : Heri Fulistiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network