iNews Lamsel.id - SEMBILAN desa ini memang punya nama yang lucu dan unik. Bahkan ada yang terdengar konotasinya negatif. Misalnya toket atau kata lain payudara. Tapi, memang faktanya desa itu ada.
Indonesia punya 83.381 desa dan kelurahan yang tersebar dalam 34 provinsi. Beberapa di antara desa-desa itu punya nama-nama super unik.
Penasaran apa saja? SEMBILAN desa ini memang punya nama yang lucu dan unik. Bahkan ada yang terdengar konotasinya negatif. Misalnya toket atau kata lain payudara.
Tapi, memang faktanya desa itu ada. Indonesia punya 83.381 desa dan kelurahan yang tersebar dalam 34 provinsi. Beberapa di antara desa-desa itu punya nama-nama super unik. Penasaran apa saja?
Berikut 9 desa yang punya nama lucu abis.
1. Tutup
Ada guyonan, jangan pernah ke Kantor Kepala Desa Tutup karena tidak pernah buka. Desa ini benar-benar ada di kecamatan Tunjungan, Blora, Jawa Tengah. Semoga sekarang kantornya tidak benar-benar tutup terus ya.
2. Toket
Memang banyak orang yang kerap menggunakan istilah toket untuk menyebut payudara. Akan tetapi toket yang satu ini adalah nama desa di Kecamatan Proppo, Pamekasan, Jawa Timur. Awas, hati-hati ketika bercanda mengenai nama desa ini di tempat umum ya jika tidak ingin kena semprot orang sekitar.
3. Kasmaran
Merasa kasmaran setiap saat nampaknya cuma bisa kamu alami di Sumatera Selatan. Jangan kaget dulu, sebenarnya Kasmaran adalah nama sebuah desa yang letaknya sekitar 25 kilometer dari Kota Sekayu. Apa benar ya jika kita mengunjungi desa itu bisa ikut merasa kasmaran?
4. Koplak
Anak-anak gaul kerap menggunakan istilah “koplak” untuk menyebut temannya yang ceroboh namun konyol. Padahal jauh sebelumnya nama ini digunakan untuk menamai sebuah dusun di Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman.
5. Cawet
Di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ada daerah bernama Cawet. Buat kamu yang paham dengan bahasa Jawa mungkin spontan tertawa. Sebagian dari kamu mungkin juga akan bertanya-tanya, apa sih artinya cawet? Ternyata istilah ini merupakan bahasa Jawa untuk menyebut celana dalam berbentuk segitiga.
6. Sukamiskin
Di Kota Bandung, ada sebuah kelurahan bernama Sukamiskin. Ketika orang mendengar soal nama daerah yang satu ini, ungkapan yang cukup sering dikatakan ialah “miskin kok, suka?”. Ternyata di daerah ini, terdapat sebuah penjara tempat ditahannya pelaku korupsi. Beberapa di antaranya ialah mantan Walikota Kota Bandung Dada Rosada dan mantan anggota Partai Demokrat Nazarudin.
7. Kandang Sapi
Kandangsapi yang satu ini tidak berisikan hewan-hewan sapi penghasil susu, melainkan jadi tempat tinggal manusia. Tidak lain dan tidak bukan, Kandangsapi yang dimaksud adalah nama unik sebuah desa di Kecamatan Jenar, Sragen, Jawa Tengah.
8. Kasihan
Saat mendengar kata kasihan, kamu mungkin langsung beranggapan bahwa itu adalah ungkapan rasa iba seseorang. Belum tentu, lho! Bisa jadi orang tersebut tengah menyebut nama sebuah kecamatan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Kamu tahu seniman Butet Kartaredjasa dan Djaduk Ferianto, atau Emha Ainun Nadjib, sastrawan Indonesia? Tiga tokoh terkenal ini ternyata berasal dari daerah ini, lho.
Jika bermain ke kampung halaman mereka, jangan sampai terlewatkan untuk mandi di Sendang Pengasihan. Konon, berendam di tempat ini bisa membuat kamu cepat punya jodoh.
9. Pocong
Orang-orang Indonesia mengenal istilah pocong untuk menyebut jasad yang telah berkain kafan. Pocong juga disebut-sebut jenis makhluk halus lokal.
Ternyata, istilah ini pun digunakan untuk menamakan sebuah desa di Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan, Madura.
Lalu, apakah di sana banyak pocongnya? Berdasarkan Pembakuan Nama Rupa Bumi Kabupaten Bangkalan 2012, daerah ini dinamakan demikian sebab masyarakat sekitar melihat pocong yang gentayangan di hutan.
Orang di sana percaya, pocong itu adalah salah satu warga yang meninggal dan baru dikebumikan. Ada juga lelucon yang beredar soal masyarakat di daerah ini.
Jika ditanya asalnya dari mana, tentu mereka akan menjawab dari Pocong. Maka itu ketika mereka dipanggil anak pocong, sebutan untuk masyarakat dari desa tersebut, tentu mereka tidak akan merasa tersinggung bukan?
Editor : Heri Fulistiawan
Artikel Terkait