Breaking News, Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta, Polisi Temukan Senpi Bertuliskan "Welcome to Hell"
JAKARTA - Suasana khusyuk Shalat Jumat di Masjid SMAN 72, Kelapa Gading Barat, mendadak berubah mencekam ketika ledakan keras mengguncang area sekolah sekitar pukul 12.25 WIB. Warga dan jamaah panik berhamburan keluar masjid setelah suara dentuman terdengar hingga radius ratusan meter.
Petugas kepolisian yang tiba tak lama setelah insiden menemukan benda mencurigakan di sekitar lokasi kejadian. Benda tersebut menyerupai senjata api laras panjang atau softgun, dengan tampilan yang mengerikan. Di badan senjata itu, terlihat tulisan besar berwarna mencolok berbunyi “Welcome to Hell” (Selamat Datang di Neraka).
Lebih lanjut, terdapat tulisan lain berukuran kecil yang menyerupai daftar nama, di antaranya Luca Trajda, Alexandre, Bissonactic, dan Brenton Tarrant—nama terakhir diketahui identik dengan pelaku penembakan brutal di masjid Christchurch, Selandia Baru, pada 2019 silam. Tak hanya itu, angka “1189” juga tertera di bagian bawah senjata tersebut, yang kini tengah diselidiki maknanya oleh tim forensik.
Hingga berita ini diturunkan, delapan orang dilaporkan luka-luka, sebagian besar akibat pecahan kaca dan tekanan suara ledakan. Dua korban di antaranya, yang diduga merupakan siswa SMAN 72, mengalami luka cukup serius dan telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
Sementara itu, tim gabungan Jihandak dari TNI AL dan Polda Metro Jaya telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memastikan tidak ada bahan peledak lain yang tersisa.
Pihak kepolisian masih mendalami sumber ledakan dan motif di balik insiden ini. Meski belum ada keterangan resmi, Kapolres Jakarta Utara menyatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan adanya unsur terorisme dalam peristiwa tersebut.
“Kami masih melakukan penyelidikan menyeluruh. Tim Jihandak sudah mengamankan barang bukti dan area sekitar,” ujar Kapolres dalam keterangan singkat di lokasi.
Situasi di sekitar SMAN 72 kini telah dipasangi garis polisi. Warga diminta menjauh dari area dan tidak menyebarkan foto atau video yang belum terverifikasi.
Editor : Heri Fulistiawan
Artikel Terkait
