Peristiwa ini terjadi di Jalan RA Basyid, Kecamatan Tanjung Seneng, Kota Bandar Lampung, Minggu (13/7/2025) pukul 08.00 WIB.
Dalam video yang beredar tampak korban tergeletak di pinggir jalan dengan kondisi kepala mengeluarkan darah.
Kejadian berawal, korban yang merupakan ibu rumah tangga (IRT) Mutiah (40) warga Padat Karya Gang Bhineka 1, Kelurahan Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, hendak menggiling kopi bersama anak perempuannya.
Namun, setelah sepeda motor di parkir di pinggiran jalan, tiba-tiba disatroni dua orang tak dikenal diduga pelaku begal yang berboncengan menggunakan sepeda motor dan membawa senjata api.
Satu diantara pelaku turun dan merampas sepeda motor korban. Sekuat tenaga, Mutiah berusaha mempertahankan harta miliknya. Namun, karena kalah dalam perebutan sepeda motor itu, Mutiah terpental dan terjatuh hingga kepalanya terbentur ke paving blok.
Saat hendak dihadang warga lainnya, pelaku begal kemudian melepaskan tembakan ke udara untuk mencegah perlawanan warga sehingga kedua pelaku berhasil kabur.Sementara, korban yang sebelumnya terpental dan jatuh ke paving blok, kepalanya mengalami luka serius hingga membuatnya pingsan. Kemudian korban dilarikan ke RS Emanuel Bandar Lampung untuk perawatan intensif.
Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, pihak kepolisian dari Polresta Bandar Lampung dan Polsek Tanjung Seneng melakukan olah TKP.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari membenarkan peristiwa tersebut.
"Benar, tadi pagi terjadi peristiwa pencurian sepeda motor di wilayah Tanjung Senang. Dalam peristiwa ini, seorang ibu rumah tangga yang merupakan pemilik motor menjadi korban," katanya, Minggu.
Ia menerangkan kondisi korban tersebut terluka pada bagian kepala akibat terjatuh setelah sempat terseret saat mempertahankan motornya yang dicuri.
"Jadi yang beredar video korban ini ditembak itu tidak benar, alhamdulillah korban selamat dan saat ini telah dibawa ke rumah sakit. Luka di kepala itu dia terjatuh terbentur aspal jadi bukan ditembak seperti narasi yang beredar di media sosial," jelasnya.
Kabid Humas meminta semua pihak untuk tidak terpancing informasi salah karena pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.
Editor : Heri Fulistiawan
Artikel Terkait