Hifzon menambahkan, pihaknya masih menunggu laporan resmi dari tim di lapangan untuk memastikan identitas lengkap dan kronologi kejadian. "Informasi awal yang kami terima, korban diduga seorang perambah. Untuk data lengkapnya masih dalam proses pengumpulan. Mohon bersabar,” ujarnya.
Insiden ini menjadi peringatan keras akan bahaya perambahan hutan, yang tidak hanya mengancam kelestarian harimau, tetapi juga nyawa manusia itu sendiri.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait