Banten Siaga Merah! Pasang Perigee dan Purnama Picu Banjir Meninggi hingga 7 Januari 2026
BANTEN - Kawasan pesisir Banten kini memasuki situasi darurat menyusul naiknya ketinggian banjir yang diperkirakan berlangsung hingga 7 Januari 2026. Kondisi ini dipicu kombinasi berbahaya antara hujan deras di daratan dan fenomena naiknya permukaan air laut akibat fase Perigee.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa air laut sedang berada pada titik pasang maksimum. Hal ini terjadi karena 2 Januari 2026 bulan berada di posisi terdekat dengan Bumi (Perigee), sehingga gaya gravitasi bulan menarik permukaan laut lebih tinggi dari biasanya.
“Ketika bulan berada di titik terdekat, air laut akan terangkat ke atas. Jika bersamaan dengan hujan lebat, maka potensi banjir rob maupun banjir kiriman di wilayah pesisir akan meningkat,” ujar BMKG dalam peringatan resminya.
Situasi makin diperburuk dengan munculnya Bulan Purnama pada 3 Januari 2026. Pada saat ini posisi bulan, bumi, dan matahari berada dalam satu garis lurus, membuat gaya gravitasi keduanya saling menguatkan.
Kondisi tersebut memicu fenomena Pasang Purnama, yakni naiknya air laut secara signifikan hingga berdampak pada kawasan pesisir dan dataran rendah.
Akibat perpaduan dua fenomena langit itu, sejumlah wilayah di Banten kini mengalami kenaikan permukaan air banjir. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah yang kerap terdampak banjir rob atau berada di dekat aliran sungai.
BMKG mengimbau masyarakat untuk:
Menghindari aktivitas di pesisir saat air pasang tinggi.
Meninggikan barang-barang berharga di rumah.
Mengikuti informasi terkini cuaca dan peringatan dini.
Dengan puncak pasang diperkirakan masih berlangsung beberapa hari, otoritas daerah bersama BPBD kini bersiaga penuh memantau perubahan cuaca dan ketinggian air.
Editor : Heri Fulistiawan