BANDAR LAMPUNG - Di tengah tekanan ekonomi yang masih dirasakan sebagian masyarakat, program Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Rakyat (BLTS Kesra) menjadi penopang penting bagi keluarga penerima manfaat (KPM).
Di Provinsi Lampung, penyaluran bantuan yang dilaksanakan PT Pos Indonesia (Persero) menggambarkan kerja besar dari loket kantor pos perkotaan hingga perjalanan ke pulau-pulau terpencil.
Executive General Manager (EGM) Kantorpos Cabang Utama Bandar Lampung, Rudi Rinaldi, mengungkapkan penyaluran BLTS Kesra dimulai sejak 21 November 2025 dan berlangsung hingga akhir November, dengan penyelesaian hingga pertengahan Desember.
Total alokasi BLTS Kesra untuk Provinsi Lampung mencapai 407.701 KPM, sementara wilayah kerja KCU Bandar Lampung mencakup 157.896 KPM.
“Hingga 13 Desember, realisasi penyaluran sudah mencapai sekitar 90 persen. Target kami sampai 17 Desember bisa mencapai 99 persen,” ujar Rudi.
Ia menambahkan, sisa penyaluran umumnya terkendala penerima yang berada di luar kota, pindah alamat, atau kendala teknis lain. Namun secara keseluruhan, bantuan hampir tersalurkan sepenuhnya.
Penyaluran BLTS Kesra tidak hanya berlangsung di wilayah perkotaan. Pos Indonesia juga bertugas menjangkau daerah kepulauan yang masuk kategori 3T, seperti Pulau Sebesi, Pahawang, Legundi, hingga Pematang Sawah Laut.
“Walaupun jumlah KPM di wilayah 3T tidak sebanyak kota, kami tetap punya tanggung jawab. Bahkan petugas harus menempuh perjalanan laut hingga empat jam,” kata Rudi.
Untuk memastikan semua penerima mendapatkan haknya, PosIND menerapkan tiga pola penyaluran:
Pengambilan langsung di Kantorpos,
Pembayaran komunitas,
Layanan door to door bagi lansia, penyandang disabilitas, atau warga yang tidak dapat datang ke kantor pos.
Salah satu penerima layanan door to door adalah Rustini dari Bandar Lampung. Ia mengaku terkejut sekaligus lega karena tidak perlu datang ke kantor pos.
“Alhamdulillah, saya senang sekali. Bantuan ini saya pakai untuk beli sembako dan kebutuhan sekolah anak,” ungkapnya.
Kisah serupa datang dari Nikmat Taal, yang menerima bantuan langsung di rumah karena penyakit stroke membuatnya sulit bepergian.
Editor : Heri Fulistiawan
Artikel Terkait
